Minggu, 14 Februari 2016

KISAH JEJAKA GALAU : "SAMA-SAMA PEA"

“Menjadi aktifis selalu sulit yah?”, ungkap Pepe pada Jek,

Oleh: Rozi Hariansyah
Pepe, mahasiswa semester  dua kali tahun kabisat, demonstrasi mahasiswa adalah hobinya, titip absen kuliah ialah jagonya, merayu perempuan adalah kelemahannya. Dia sedang mengutuki dirinya di depan kawan baiknya Jek. Jek sebagai patner sehidup sepatungan sehari-harinya ini juga sedang gundah. Bagaimana tidak, dia habis diputusi oleh pacarnya.

Baru saja tadi malam Jek di hubungi via sms, bahwa kekasihnya menginginkan hubungan mereka berakhir. Secara fisik Jek memang bukan orang yang spesial, kecuali memang hobi mengutang martabak spesial di jalan lenteng agung sana.

Jek membaca sms alasan ia diputus. Katanya dia kurang perduli sama pacarnya, tanggal ulang tahun lupa, tanggal jadian lupa, tanggal janjian nge-date pun lupa.  Padahal sebenarnya ini ulah Pepe. Andai saja Pepe tidak merobek kalendernya buat alasan bungkus kado ulang-tahun gebetannya pasti Jek tidak akan selalu lupa.

“Coy, jangan diam aja, jadi aktifis memang sulit yah?” tanya Pepe lagi.

 “Sayang, kenapa kamu meninggalkan aku….”, jawab Jek dengan gak nyambung

 “Ah lo ngomong apa si”? kata pepe.

Jek sebenarnya tahu, masalah Pepe ialah masalah dia saat ini juga. Itulah alasan Jek putus sama pacarnya. Karena sering aktif di organisasi mahasiswa dan selalu demo bareng Pepe serta teman-temannya yang lain. Jek selalu lupa dengan kesibukan lainnya. Padahal sebelum dia aktif berorganisasi, Dia cukup peduli dengan pacarnya. Tapi apalah daya, setelah mengenal organisasi mahasiswa yang hobi demo, dipikirannya hanya demo, mengajak orang lain untuk ikutan demo,membuat tulisan berbau demo, bahkan Farah Quinn lagi demo masak di televise dipelototin juga.

Begitu juga dengan Pepe. Masalah dia bahkan dibilang lebih serius. Berkebalikan dengan masalah Jek, Pepe menganggap selama dia menjadi aktifis mahasiswa, tak satupun mahasiswi yang dia bisa dekati, apalagi dipacari. Dia memang lemah bila berbicara dengan perempuan. Keras di depan barisan polisi namun lemah di depan perempuan yang ditaksirnya. Baginya karena sering menjadi aktifislah, Pepe tak bisa mengolah kata untuk berbicara yang lembut-lembut depan perempuan, pernah ketika ia bertemu perempuan yang ditaksirnya,

 “Hai, kamu lagi apa? kamu tahu ga, pemerintah sekarang naikkin harga bbm, harga barang pokok semakin mahal saja. Kita ini mahasiswa, marilah bergerak untuk melawan, kalau kita diam saja, kita sama saja pengkhianat!! hidup rakyat, hidup mahasiswa!!!”.

Pepe tidak sadar, Dia tidak sedang berada di lapangan. Dia sedang berada di depan perempuan yang dia taksir. Kontan perempuan  di depannya itu malah kabur dan menangis, seperti merasa bersalah, karena ikut berdosa dan tidak bisa melakukan apa-apa terhadap kebijakan kenaikan harga bbm. Pepe hanya bisa melongo, melihat kejadian itu.


sumber: Forumdetik.com


Jek pun akhirnya buka suara,

“ah kau Pep, aku tahu masalahmu apa!” ,


 “aku juga tahu masalahmu apa!” sahut Pepe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar