Yang
pasti ini bukan judul sebuah lagu. Ini cuma kisah singkat teman-teman saya
sendiri.Jadi semacam gabungan dari hobi teman-teman saya sendiri. Tenang saja,
ini tidak ber-series- kok. Saya tidak mungkin kan buat judul cerita nya “Selangkangan
sebelah kanan kepanasan”, lalu seminggu kemudian posting lagi lanjutan cerita
nya dengan judul “Selangkangan sebelah kiri kepanasan”. Tidak lucu saja kalau klimaks
cerita nya “Selangkangan tengah pun ikut kepanasan”.
Oke,
tidak perlu berlama-lama, nikmati kisah singkat cerita ini, semoga kita dapat
hikmah nya. (Nama orang sengaja disamarkan)
Oleh: Rozi H.
“Sudahlah, lama-lama gw pusing liat lu garuk
selangkangan melulu.”
Jodi
mengutuki kawan satu Kosan, yaitu si Iman, sedang yang dikutuk malah asyik garuk
selangkangan dan sambil mengekpresikan wajah merem-melek yang menurut Jodi
sangat menyebalkan. Begitulah pemandangan yang sering Jodi liat selama numpang
di kosan Iman. Padahal Jodi tahu hobi aneh yang sering dilakukan kawannya
tersebut.
Di
dalam kekesalannya yang bertubi-tubi, Jodi berusaha mengingat peristiwa yang
pernah dirasakan nya sangat ‘memalukan akibat ulah teman nya tersebut’. Tidak lupa
sembari mencari cara untuk menghentikan hobi semena-mena tersebut.
Pernah
dalam suatu rapat persiapan acara kampus,
Iman dan Jodi dipercaya oleh Kepala jurusan untuk mewakili Fakultas nya dan
memimpin rapat tersebut. Ada perasaan yang tidak enak membayangi Jodi,
lalu benar saja, Saat membuka rapat tanpa sadar Iman dengan semangat empat-lima
memulai hobinya, peserta rapat hanya bisa mesem, tetapi Jodi asem melihat ulah
temannya tersebut, rapat pun diisi dengan melongo-nya muke Jodi.
Ternyata
bukan peristiwa itu saja yang membuat Jodi keki. Ada lagi saat mereka berdua
pernah nyasar di suatu tempat, mungkin ini sedikit membuat Jodi ngakak. Suatu
hari Jodi dan Iman sedang mencari sebuah alamat rumah, tanpa sadar mereka malah
sudah terlalu jauh dari alamat yang mereka tuju. Maka mereka memiliki inisiatif
untuk bertanya dengan seseorang yang sedang lewat di jalan. Kebetulan orang itu
perempuan. Iman pun melangkah mendekati perempuan tersebut.
Namun
saat Iman sedang bertanya, kekhawatiran Jodi pun menjadi kenyataan. Sadar ada
yang tidak beres dengan salah satu posisi tangan Iman, Jodi pun menginjak-injak
kaki Iman sambil berbisik,
‘Coy, tangan lu…tuh!’.
Perempuan
yang sedang diajak berbicara dengan Iman segera refleks menundukan kepala melihat
posisi tangan yang dimaksud. Merasa dalam kondisi yang berbahaya, perempuan itu
langsung mendaratkan tamparan di pipi sebelah kanan Iman, Iman pun hanya
meringis,
‘kurang
ajar, gak sopan!’-sungut perempuan itu sambil menjauh.
Jodi pun hanya tertawa ngakak melihat Iman
mengelus-elus pipi kanannya, sedangkan tangan kirinya tentunya masih asyik
melanjutkan hobinya tersebut tanpa iman sadari.
Jodi
masih memikirkan cara untuk menjahili Iman sekaligus memberi efek jera pada
hobi-yang-tak-disadarinya-tersebut. Jodi pun melangkah keluar Kosan untuk membeli makan. Sesampainya Jodi
kembali ke Kosan dengan dua nasi bungkus, Iman yang melihat ada makanan gratis,
langsung menyambar nasi bungkus yang dibawa Jodi.
‘Tahu
aje gw lagi laper, buat gue yak’-ujar Iman, sembari membuka satu nasi bungkus
dengan lauk-pauk dan sambal yang banyak.
Tanpa
basa-basi, Iman langsung melahapnya.
Tidak sampai lima menit nasi itu sudah habis. Setelah kenyang tidak lupa Iman
menggaruk selangkangannya. Jodi diem-diem mulai ngikik. Benar saja, sepuluh
menit kemudian Iman gelisah merasakan panas di ‘bawah perutnya’.
‘Ah lu ngerjain gw yah coy'- ujar Iman sambil berlari
menuju kamar mandi.
(Sumber: Rimanews.com)
Strategi Jodi berhasil, mungkin untuk
sementara waktu, Iman tidak akan melakukan hobinya kembali, mengingat ‘sisa-sambal’
di tangannya yang belum dicuci.* .
*Cerita
ini hanya imaginasi yang dibuat berdasarkan kenyataan, adapun nama yang
dipakai, hanya fiktif dan unsur ketidaksengajaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar