Minggu, 24 Januari 2016

TINGKAHMU SEPERTI SAMBALADO


Yang pasti ini bukan judul sebuah lagu. Ini cuma kisah singkat teman-teman saya sendiri.Jadi semacam gabungan dari hobi teman-teman saya sendiri. Tenang saja, ini tidak ber-series- kok. Saya tidak mungkin kan buat judul cerita nya “Selangkangan sebelah kanan kepanasan”, lalu seminggu kemudian posting lagi lanjutan cerita nya dengan judul “Selangkangan sebelah kiri kepanasan”. Tidak lucu saja kalau klimaks cerita nya “Selangkangan tengah pun ikut kepanasan”.

Oke, tidak perlu berlama-lama, nikmati kisah singkat cerita ini, semoga kita dapat hikmah nya. (Nama orang sengaja disamarkan)

Oleh: Rozi H.
 “Sudahlah, lama-lama gw pusing liat lu garuk selangkangan melulu.”

Jodi mengutuki kawan satu Kosan, yaitu si Iman, sedang yang dikutuk malah asyik garuk selangkangan dan sambil mengekpresikan wajah merem-melek yang menurut Jodi sangat menyebalkan. Begitulah pemandangan yang sering Jodi liat selama numpang di kosan Iman. Padahal Jodi tahu hobi aneh yang sering dilakukan kawannya tersebut.

Di dalam kekesalannya yang bertubi-tubi, Jodi berusaha mengingat peristiwa yang pernah dirasakan nya sangat ‘memalukan  akibat ulah teman nya tersebut’. Tidak lupa sembari mencari cara untuk menghentikan hobi semena-mena tersebut.

Pernah dalam suatu rapat persiapan acara  kampus, Iman dan Jodi dipercaya oleh Kepala jurusan untuk mewakili Fakultas nya dan memimpin rapat tersebut. Ada perasaan yang tidak enak membayangi Jodi, lalu benar saja, Saat membuka rapat tanpa sadar Iman dengan semangat empat-lima memulai hobinya, peserta rapat hanya bisa mesem, tetapi Jodi asem melihat ulah temannya tersebut, rapat pun diisi dengan melongo-nya muke Jodi.

Ternyata bukan peristiwa itu saja yang membuat Jodi keki. Ada lagi saat mereka berdua pernah nyasar di suatu tempat, mungkin ini sedikit membuat Jodi ngakak. Suatu hari Jodi dan Iman sedang mencari sebuah alamat rumah, tanpa sadar mereka malah sudah terlalu jauh dari alamat yang mereka tuju. Maka mereka memiliki inisiatif untuk bertanya dengan seseorang yang sedang lewat di jalan. Kebetulan orang itu perempuan. Iman pun melangkah mendekati perempuan tersebut.

Namun saat Iman sedang bertanya, kekhawatiran Jodi pun menjadi kenyataan. Sadar ada yang tidak beres dengan salah satu posisi tangan Iman, Jodi pun menginjak-injak kaki Iman sambil berbisik,

 ‘Coy, tangan lu…tuh!’.

Perempuan yang sedang diajak berbicara dengan Iman segera refleks menundukan kepala melihat posisi tangan yang dimaksud. Merasa dalam kondisi yang berbahaya, perempuan itu langsung mendaratkan tamparan di pipi sebelah kanan Iman, Iman pun hanya meringis,

‘kurang ajar, gak sopan!’-sungut perempuan itu sambil menjauh.

 Jodi pun hanya tertawa ngakak melihat Iman mengelus-elus pipi kanannya, sedangkan tangan kirinya tentunya masih asyik melanjutkan hobinya tersebut tanpa iman sadari.

Jodi masih memikirkan cara untuk menjahili Iman sekaligus memberi efek jera pada hobi-yang-tak-disadarinya-tersebut. Jodi pun melangkah keluar  Kosan untuk membeli makan. Sesampainya Jodi kembali ke Kosan dengan dua nasi bungkus, Iman yang melihat ada makanan gratis, langsung menyambar nasi bungkus yang dibawa Jodi.

‘Tahu aje gw lagi laper, buat gue yak’-ujar Iman, sembari membuka satu nasi bungkus dengan lauk-pauk dan sambal yang banyak.

Tanpa basa-basi,  Iman langsung melahapnya. Tidak sampai lima menit nasi itu sudah habis. Setelah kenyang tidak lupa Iman menggaruk selangkangannya. Jodi diem-diem mulai ngikik. Benar saja, sepuluh menit kemudian Iman gelisah merasakan panas di ‘bawah perutnya’.

 ‘Ah lu ngerjain gw yah coy'- ujar Iman sambil berlari menuju kamar mandi.


(Sumber: Rimanews.com)

 Strategi Jodi berhasil, mungkin untuk sementara waktu, Iman tidak akan melakukan hobinya kembali, mengingat ‘sisa-sambal’ di tangannya yang belum dicuci.* .

*Cerita ini hanya imaginasi yang dibuat berdasarkan kenyataan, adapun nama yang dipakai, hanya fiktif dan unsur ketidaksengajaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar